Lensadanpena – Bagi seorang Gatot Pujiarto, seniman lukis asal kota Malang – Jawa Timur, menciptakan sebuah lukisan tidak hanya menggunakan kanvas dan cat tetapi juga dapat memanfaatkan potongan kain, benang serta potongan sisa lainnya. Karya Gatot sering di kenal sebagai ‘’Lukisan Permadani”.
Pria lulusan jurusan seni rupa dan desain Universitas Negeri Malang bercerita tentang karyanya yang menggunakan material tersebut, saat ditemui disela-sela pembukaan pameran tunggalnya di Pear Lam Galleries Shanghai, China (7/9).
Seperti pelukis pada umumnya saya melukis dengan menggunakan kanvas, cat dan lain-lain. Lalu saya mencoba juga menggunakan bahan-bahan bekas seperti bekas potongan-potongan majalah dan koran misalnya,” ujarnya saat berbicara dengan Lensa Dan Pena.
Menurut pelukis yang pernah menggelar eksibisi tunggal di Hong Kong dan Singapura itu, banyak yang berpendapat karya-karya tergolong fibert art. Namun ada juga yang berpendapat sebagai mix media. Menurut pria kelahiran tahun 1970 juga berpendapat sama jika karyanya memang termasuk fiber art.
Gatot juga menambahkan setiap kali menciptakan sebuah karya, ia selalu menaruh berbagai material berserakan di atas lantai studionya.
“Terkadang saya menciptakan sesuatu itu tanpa ada konsep dan mengalir begitu saja,” ucapnya sambil mempersilakan menikmati hasil karyanya.
Karya-karyanya banyak terinspirasi dari berbagai peristiwa-peristiwa tidak biasa bahkan berasal dari kejadian-kejadian yang tidak terduga. Karya lukisnya juga diciptakan dari pengalaman-pengalaman pribadinya yang dikumpulkan. (Djali/LensaDanPena)
Lihat juga video acar pameran Gatot Pujiarto di https://www.lensadanpena.com/video-beyond-image-and-dreams-gatot-pujiarto-solo-exhibition-in-pearl-lam-galleries-shanghai/