Berawal dari sebuah informasi di Facebook dan keinginan saya untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, menjadikan hal ini menjadi wujud nyata, kuliah di Negeri Tiongkok. Saya sebenarnya sudah mematok negara mana yang akan saya kunjungi ketika selesai SMK di kota medan, kota kelahiran saya. Namun, mungkin Tuhan lebih tahu jalan saya yang sebenarnya sehingga saya berada di kota Nanjing, China.
Saat ini saya sedang kuliah di Nanjing University of Science and Technology (NJUST) atau dalam bahasa mandarinnya 南京理工大学 (Nanjing Ligong Daxue), atau biasanya anak kampus dan mahasiswa di Nanjing menyebutnya南理工(Nan ligong).
Universitas saya merupakan universitas yang masuk dalam project 211 oleh kementrian pendidikan China yang didirikan pada tahun 1953. Revolusi universitas saya cukup panjang, mulai awal sekali itu berada di kota Harbin, lalu pada tahun 1970-an pindah ke kota Wuhan dan 1990-an lebih berakhir di kota Nanjing, dan pastinya dengan perubahan nama setiap perpindahan. Universitas saya telah lebih dari 60 tahun menjadi salah satu universitas yang berpengaruh di bidang militer China dan pendidikan pastinya.
Berada di kota Nanjing yang merupakan kota seni dan sejarahnya China menjadikan universitas ini lebih istimewa, terlebih lagi karena gaya bangunan kampus yang merupakan perpaduan antara arsitektur moderen dan arsitektur klasik China. Hal ini yang menjadikan banyak mahasiswa asing yang melanjutkan kuliahnya di kota Nanjing dan kampus ini.
Kampus saya sendiri memiliki 15 departemen dengan 70 undergraduate programs, 117 master programs, dan 50 doctoral programs. Ada beberapa program yang sangat terkenal dikampus saya dan di provinsi Jiangsu ini tersendiri yaitu Mechanical Engineering, Chemical Engineering, International Economics and Trade, Computer Engineering and Technology, Business Management, Automation, Optical Engineering yang merupakan program yang pernah menang dikontes nasional dan international. Saya sendiri berada di departemen Teknik Lingkungan dan Biologi dengan fokus jurusan di Teknik Lingkungan, tahun pertama.
Hingga saat ini setidaknya ada 1900 dosen, 25000 mahasiswa dan 1000 mahasiswa asing dari lebih 60 negara. Nanligong juga menyediakan kelas dalam bahasa Inggris, sehingga teman teman tidak usah khawatir untuk melanjutkan kuliah di sini. Berdasarkan dari Shanghai Ranking, Nanligong berada di peringkat 37 nasional melalui metode education outcome.
Selain itu saya tidak hanya fokus di bidang akademik, banyak sekali komunitas di kampus ini seperti komunitas bahasa, seni dan tari (khususnya tari naga atau dikenal dengan barongsai), olahraga, komputer, photography, budaya, travelling dll. Bahkan setiap semester Nanligong sering mengadakan kompetisi olahraga, seni dan musik juga akademik. Saya terlibat dalam kegiatan pembukaan kompetisi olahraga setiap tahunnya yaitu menari di opening march bersama mahasiswa asing lainnya, mewakili departemen internasional.
Kebanyakan kampus di China itu sangat luas dan besar. Sehingga saya bisa menikmati setiap tempat dan sudut di kampus saya. Ada hutan juga di dalamnya, taman, ruang bermain, ruang olahraga dan bahkan setiap paginya saya sering melihat para orang tua melakukan olahraga bela diri dan seni yaitu taijiquan. Namun, ada satu bangunan yang sangat saya sukai yaitu perpustakaan dan pemandangan di depannya.
Diakhir tulisan saya ini mungkin sedikit sedih yaitu masih sedikit mahasiswa Indonesia yang berada di kampus saya, mungkin karena kualifikasi dan persyaratan yang cukup tinggi. Hanya ada 6 mahasiswa yang saya ketahui yang pernah sekolah di sini, dan tahun ini ada sekitar 4 termasuk saya dan 3 mahasiswa akan lulus di tahun ini. Tapi, segalanya itu berasal dari kita sendiri bagaimana meraihnya dan mengaturnya meskipun kita harus sendiri.
(Zulvan Abdi, Nanjing University of Science and Technology / LensaDanPena)
